Driver 4L4y Menewaskan Bikers Patuh Lalu Lintas

Malam, tanggal 22 Agustus 2011, tepatnya di persimpangan jalan Fuqing Road (Hongkong). Ketika lampu merah, seorang biker nyelonong dan menerobos lampu merah (jangan ditiru). Sedangkan seorang biker lainnya yang menggunakan perlengkapan safety riding (bernama LIU) berhenti.

Kemudian datang lagi biker dan boncenger (pasangan LIU dan WU) yang juga memakai perlengkapan standard safety riding pun berhenti mentaati peraturan lalu lintas.

Dari arah yang berlawanan terlihat mobil tergesa-gesa.

Mobil tersebut bermaksud hendak belok kiri, tapi karena tergesa-gesa dia ceroboh dan terganjal pembatas jalan.

Mobil tersebut terjungkal dan tanpa bisa dikendalikan menyapu dua biker dan satu orang boncenger yang tengah menunggu lampu hijau. Ketiganya tewas mengenaskan. Di saat bersamaan lampu merah berakhir. Hmmm… nampaknya driver (pengemudi mobil) tergesa-gesa karena takut keburu lampu merah… (cmiiw).

Poin-poin yang bisa diambil dari kejadian di atas di antaranya :

• Walaupun yang melakukan kesalahan adalah seorang driver, tetapi hal ini berlaku buat biker, yaitu tetaplah fokus ketika lampu hijau akan berakhir, gak usah tergesa-gesa.
• Seseorang bisa saja salah kaprah dalam menyikapi kejadian di atas dengan mengatakan : “Andai saja dua biker yang taat itu ikut menerobos lampu merah sebagaimana yang dilakukan oleh biker pertama yang alay, mungkin mereka gak akan tewas”. Sama sekali sikap seperti ini sangat salah, sebab dua biker ini tidak melakukan kesalahan apapun tetapi yang melakukan kesalahan adalah driver mobil. Adapun biker alay “selamat” karena faktor kebetulan saja.

Pelajaran penting :

Apapun bisa terjadi pada diri manusia di jalan, musibah bisa datang dengan tiba-tiba tanpa terduga. Itulah takdir Alloh. Yang jadi masalah adalah apakah kematian seseorang itu dalam keadaan mulia atau tidak? Seseorang yang selalu mengawali ridingnya dengan berdoa kepada Allah SWT, kemudian mengutamakan safety first dan safety riding … walaupun maut merenggut tatkala riding … Insya Alloh kematiannya tersebut dalam keadaan mulia. Kenapa?

Rasulullah saw. mengajarkan bahwa menjaga keselamatan diri (jiwa dan raga) itu merupakan ibadah, sebab jiwa raga kita adalah anugrah dari-Nya yang harus disyukuri dengan cara dirawat, dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Wallohu ‘alam

Semoga bermanfaat …

______________________________________________________