Lingkungan udah gak ramah lagi, malahan seringnya marah-marah. Ya wajarlah lawong manusianya gak ramah sich terhadap lingkungan. Agar kemarahan lingkungan tidak bertambah parah maka para ilmuwan memeras otak agar semua hal menjadi ramah lingkungan termasuk alternatif pengganti bensin. Hmmm … kira-kira apa ya yang menjadi bahan alternatif ini? OK, mang uDien kutip nih berita dari “Inilah.com”, monggo disimak : ________________________________________
[….] Kini, mereka (para ilmuwan) mengaku memiliki solusi pengganti bensin. Menurut para ilmuwan, lemak buaya nantinya bisa digunakan menggantikan bensin. Lemak buaya ini nantinya akan diubah menjadi bahan bakar biodiesel yang ramah lingkungan. Minyak dari daging reptil ini sangat sempurna untuk diesel ramah lingkungan. Selain itu, bahan ini jauh lebih praktis dibanding kedelai yang kini menjadi bahan alternatif membuat bahan bakar. Minyak buaya memiliki konsistensi serupa kedelai. Artinya bahan ini memenuhi standar ketat industri untuk bahan bakar hijau berkualitas tinggi.
Lebih lanjut, bahan ini sangat mudah diubah menjadi biodiesel dan jauh lebih ekonomis dibanding lemak hewani lain yang digunakan saat ini. Kepala peneliti Rakesh Bajpai dari American Chemical Society mengatakan, “Kebanyakan biodiesel di Amerika Serikat (AS) dibuat dari kedelai dan dampak negatifnya membuat harga kedelai meroket”. Mengingat buaya banyak dijumpai di AS seperti ditulis Dailymail, lemak buaya bisa menjadi pilihan sempurna. Hasil riset ini diterbitkan dalam jurnal Industrial & Engineering Chemistry Research.
_____________________________________________________
Hmmm …. apakah proyek ini akan berhasil? Gimana dengan populasi buaya? Entar malah ditangkap secara liar dan besar-besaran oleh orang gila. Tapi kan ada penangkaran … iya, toh? Lagi pula tentunya disiapkan Undang-undang perlindungan buaya yang lebih ketat. Yaaa….. jika buaya-buayanya abis, tenang, kan masih ada laki-laki buaya
… husss …. (kidding bro)
Siiip
mossookkk iso????
tanya sajah pada rumput yang bergoyang …
serem ah
Entar dari lemak gajah ….
Campurin kecap,
asap kenalpot biar kaya sate baunya.
teeee … sateeee ….
ngk lemak buaya darat kan?? 😀
http://asmarantaka.wordpress.com/2011/08/22/csbk-ajang-balapan-di-china/
kalau kehabisan stok apa boleh buat ….
keren..
tak ada buaya kadal pun jadi…
wkwkwkwkwk ….
asekkkkkkkkkkkkkk, buaya darat
wkwkwk. nanti banyak spbu buaya.
n tulisannya maaf bensin habis, buayannya belum bertelor.
maaf bensin habis buayanya ga mau kawin
maaf bensin habis ayam buat pakan buaya harganya naik.
kl menurut ane sangat kurang kerjaan ini ilmuwan, lemak hewani itu mahal (apalagi predator), kl kita lihat dari siklus energi, buaya tu minimal konsumen ke dua, untuk menghasilkan satu kilogram BB buaya (20% lemak misal) dibutuhkan 20kg ayam. berapakah harga bensinnya?
penelitian yg efektif harus ngambil langsung dari produsen. (yg paling deket sawit kl di amerika kedelai).
wkwkwkw ….

Tapi kan ada bagian lain dari buaya yang bisa dijual seperti kulitnya, so, lemak buaya ibaratnya limbah yang dimanfaatkan ….