Low Pricing … Bisakah Menggeser Karbu ?

Okey bro, selalu ada sajah yang membuat dunia maya khususnya roda dua hingar bingar. Kalau bukan munculnya produk baru, kecacatan suatu produk dapat menjadi berita hot di situs-situs roda dua. Kali ini issue motor injeksi merebak dan membuat panazzz …

Berbagai opini diungkapkan, menambah rame dan menambah wawasan. Sah-sah saja, dan ini membuat dinamika pengetahuan tentang roda dua makin berkembang … mangtafffff … snif… snif .. :mrgreen:

Honda yang pertama kali mendeklarasikan akan menginjeksi semua produk barunya secara bertahap. Tahun 2012 akan menginjeksikan 50% produk-produk barunya, dan tahun 2013 menjadi 100%. Pigimana dengan pabrikan lain? Yups, Yamaha gak mau ketinggalan dengan akan dirilisnya mio injeksi -apalagi Yamaha sudah berpengalaman dengan V-Ision – , dan terakhir Kawasaki juga akan menggelontorkan Ninja 250 injeksi – yang sebelumnya juga menggelontorkan KLX injeksi – (cmiiw). Tentunya pabrikan-pabrikan lain pun tidak mau ketinggalan. (imho)

Motor injeksi yang terkesan mahal, akan dibrangus Honda dengan menerapkan low pricing, artinya selisih motor injeksi dan karbu cuma terpaut tifiiisss. Hal ini dibuktikan dengan duo helm-in injeksi yang cuma beda 250 rebu lebih mahal dari versi karbu.

Sebenarnya mengambil selisih tifiis bukanlah sesuatu yang mudah, mengingat biaya produk injeksi dan karbu jelas jauh lebih mahal. Namun Honda menyiasatinya dengan mengambil basic mesin global, sehingga biaya produksi bisa ditekan. Mesin SupraX 125 injeksi disinyalir bukan produk global, sehingga selisih dengan versi karbunya mencapai 1 juta rupiah.

Duo helm-in ibaratnya tes pasar, sejauh mana berterima-nya masyarakat terhadap produk injeksi. Jika ternyata positif, secara perlahan namun pasti produk-produk karbu akan dikurangi dan produk-produk injeksi akan digenjooooot ….

Bagemana jika ternyata tes pasar tersebut negatif, tidak ada jala lain kecuali Honda harus mengintensifkan low pricing, artinya produk-pruduk injeksi harus lebih murah dari produk karbu, nah lhooo ….. Apakah mungkin? Ya mungkin sajah laaa, secara part-part ngambil dari Thailand sajah bisa memangkas selisih harga dari 1 juta menjadi 250 rebu, apatah lagi jika part-part injeksi tersebut dilokalkan. (imho)

Kenapa tidak distop sajah versi karbu ? Gak bisalah, lawong segala sesuatu perlu waktu dan proses. Butuh waktu untuk membenahi layanan aftersales-nya, terutama dalam hal SDM dan fasilitas. Selain itu, diharapkan dengan diber-iringkan-nya versi karbu dan injeksi akan membuka mindset masyarakat, secara dari mulut ke mulut atau media informasi. Diharapkan secara perlahan ataupun cepat masyarakat makin ngeh dan akan beralih kepada injeksi.

Apakah ini otomatis akan mematikan bengkel-bengkel konvensional. Tentu tidak, sebab pasti populasi motor karbu masih berlimpah. Lagi pula dibutuhkan 5 tahun untuk benar-benar membuat masyarakat ngeh dengan teknologi injeksi ini (cmiiw). Waktu ini cukup lama buat bengkel-bengkel konvensional meningkatkan skillnya hingga paham dan siap dengan segala fasilitasnya. (imho)

——— analisis awam-uDien.com :mrgreen: —————

22 responses to “Low Pricing … Bisakah Menggeser Karbu ?

  1. Beda 250 rebu? Ntar injeksi abal abal lagii..

  2. tergantung edukasinya…. kalo mengena ya kemungkinan lebih milih injeksi…

  3. betul semua butuh proses,

  4. sejauh ini masih setia di bengkel resmi 😀

  5. menyimak aja….

  6. Era injeksi tinggal menunggu waktu

  7. jangan injeksi deh, mending karbu. supra x gw injeksinya sering ngadat padahal minumnya pertamax terus

  8. sampai injeksi benar sudah dikuasai dan diterima msyrkat, karbu akan tetap mengisi..

  9. bagaikan minyak tanah dan gas LPG 3kg, BUTUH waktu, play RADJA,,,la la la

  10. blom ada iklannya di tipi suasta???

Tinggalkan komentar